Menurut American Psychiatric Association,
fobia adalah ketakutan irasional dan
berlebihan dari
suatu obyek atau situasi.
Bicara
phobia, bicara tentang fenomena rasa yang dirasakan melebihi batasan rasa yang
rasional, dalam kebanyakan kasus phobia melibatkan rasa membahayakan atau takut
bahaya.
Pada
umumnya phobia akan memunculkan gejala – gejala yang tidak dapat dikendalikan
secara sadar, gejala – gejala itu sepontanitas terjadi (Nafas sesak, keringat dingin, jantung berdebar cepat, bahkan sampai
pingsan, dsb)
Gejala-gejala
ini dapat meningkat menjadi serangan kecemasan skala penuh, beberapa individu mengisolasi diri mereka
sendiri dan menyebabkan kesulitan berat dalam menjalani kehidupan sehari-hari
sebagai konsekuensi phobianya.
Kecemasan
yang menimbulkan beberbagai gejala-gejala yang tidak dapat diatasi/
dikendalikan, maka kecemasan tersebut dapat dikategorikan sebagai phobia.
Secara
garis besar phobia dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
§ Ketakutan
terhadap suatu situasi dan Kondisi;
contoh : keramaian, tempat
sempit, tempat gelap,dll
§ Ketakutan
terhadap suatu objek ;
contoh : binatang, darah, benda
tajam, dll.
Proses
phobia terbentuk
Secara
proses terbentuknya Phobia dalam pikiran manusia, phobia dapat terbentuk dengan
dua cara ;
1.
Secara induktif :
Phobia terjadi karena suatu pengalaman yang tidak dialami
secara langsung ( mungkin dari cerita orang lain, atau melihat orang lain mengalami
phobia ) dan kemudian tercetak ke pikiran bawah sadar.
Contoh :
Ketika seorang phobia sama kecoa, memiliki kemungkinan besar
anaknya juga memiliki phobia yang sama.
2.
Secara empiris :
Phobia ini terjadi
karena pengalaman yang dialami secara pribadi oleh seseorang, sehingga menjadi
sebuah rekaman yang tercetak jelas dalam pikirannya tentang rasa tidak nyaman,
rasa takut mengulangi kejadiaan tersebut.
Contoh :
Seseorang pernah jatuh dari tempat tinggi dan dia trauma, setiap
kali dia berada pada tempat yang dianggap tinggi maka muncul gejala-gejala tersebut.
Cara
mengatasi phobia
Perlu
diketahui bahwa ada phobia dapat dikategorikan sebagai sebuah program yang
terinstall dalam pikiran bawah sadar seseorang (subconscious mind)
.
Dan
suatu teknik yang mampu memprogram ulang pikiran bawah sadara manusia dengan
efektif dan efisien yaitu Hypnotherapy.
Cara
lain mengatasi Phobia
Wah….
Hypnotherapy ?, ada cara lain tidak
selain itu ( hehehe… ), dimengerti ada banyak rang yang masih belum Nyaman dan
Aman setiap mendengar Hypnotherapy.
Bahkan
beberapa diantaranya ada yang masih tidak yakin dengan Hypnotherapy ? dan
berfikir itu menggunakan kuasa kegelapan, syihir atau klenik, untuk itu baca
dulu dan anda akan yakin terbebas dari phobia anda Hypnotherapy Apa ?.
Cara
lainnya adalah ;
Memberanikan
diri terhadap ketakukan (Phobia) tersebut sehingga
sesintifitas
ketakutkan tersebut dapat berkurang.
Pada
dasarnya manusia memiliki sifat alami yang dikenal sebagai Fight or Flee ( Lawan atau
Kabur).
umumnya
reaksi orang yang memiliki phobia akan Flee
(Kabur) ketika bertemu dengan
ketakutkan tersebut.
Melakukan teknik “Fight” dapat dilakukan dengan 2
langkah,
1. Langkah pertama :
Melakukan simulasi pada
proses mental , dengan membayangkan pristiwa/ objek yang ditakuti tersebut
secara terus menerus, dan mengatasi ketakutkan yang muncul.
2. Langkah Kedua :
Memberanikan diri untuk
melawan phobia tersebut secara fisik, misalnya : phobia terhadap darah,
memberanikan untuk melihat dan menyentuh darah secara terus menerus.
3333
Perbedaan melakukan teknik ini
dengan hypnotherapy
Perbedaannya
adalah ketika seseorang dalam sesi hypnotherapy, gejala – gejala yang muncul
dapat dikendalikan dan bahkan mungkin seseorang tidak menyadari ketika
phobia tersebut sudah terselesaikan. Dapat dikatakan bahwa dalam sesi hypnotherapy berjalan lebih halus
dan aman.
Apakah
Phobia dapat kembali lagi?
Ya
tentu saja, selama phobia tersebut belum diselesaikan secara tuntas, phobia
terebut dapat menyerang kapan saja dan dimana saja.
Umumnya
phobia dapat menyerang kembali karena dari sisi klien secara tidak sadar
menilai bahwa memiliki phobia tersebut memiliki keuntungan (secondary
gain). Dan hypnotherapis yang berpengalaman akan mengenali “secondary
gain” ini sehingga hasil dari therapy tersebut dapat permanent.
Disarikan dari beberapa sumber
dan Kutipkan mengenai artikel ini merupakan hasil analisa dari pengalaman
therapy secara professional diklinik oleh Juli Sugianto, CHt dan Aziz Amin, CHt